Terlalu "sebuah ungkapan hati yang tercekat"

terlalu keras pada bahu 

terlalu tajam dengan suara halusmu

lantas meratap 

lantas berantakan 

lantas mencari pembenaran 

kekakuan nadi dan pekerti 

tangan tak lagi sanggup menopang 


semburat rasa yang seyogyanya menerima

kini pergi sia-sia 

berbalut tipisnya gurat netra


terbata dalam kata yang tanpa makna 

lantas diam diannya tak bergeming

anginnya meliuk dan terpental jauh 


terus jauh dan menjauh 

melabuh pada kikirnya rasaku pada pribadiku


dia ingin terus didengar, 

dia ingin terus disapa

tapi aku termenu dalam tawa yang terkelupas 

dasar ini tak lagi dalam 

gelapnya kian mencekam kurasa


sekali lagi terseok pada pesona diri 

yang sejatinya hanyalah fatamorgana


Komentar

Postingan populer dari blog ini

AGAMA KATOLIK KELAS 9

AGAMA KATOLIK KELAS 8

MENJADI MANUSIA YANG BAHAGIA