Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

Terlalu "sebuah ungkapan hati yang tercekat"

terlalu keras pada bahu  terlalu tajam dengan suara halusmu lantas meratap  lantas berantakan  lantas mencari pembenaran  kekakuan nadi dan pekerti  tangan tak lagi sanggup menopang  semburat rasa yang seyogyanya menerima kini pergi sia-sia  berbalut tipisnya gurat netra terbata dalam kata yang tanpa makna  lantas diam diannya tak bergeming anginnya meliuk dan terpental jauh  terus jauh dan menjauh  melabuh pada kikirnya rasaku pada pribadiku dia ingin terus didengar,  dia ingin terus disapa tapi aku termenu dalam tawa yang terkelupas  dasar ini tak lagi dalam  gelapnya kian mencekam kurasa sekali lagi terseok pada pesona diri  yang sejatinya hanyalah fatamorgana